Puasa Ramadan 1441 H (17) –  Orang Tanpa Gejala


Ilustrasi - Orang Tanpa Gejala. (hukumonline.com)

Akibat wabah Korona, muncul berbagai istilah dan salah satunya adalah orang tanpa gejala atau lebih sering disebut dengan singkatannya, OTG.

Nah si OTG ini lah yang membuat orang yang memahaminya menjadi amat khawatir bahkan takut. Jangan-jangan di badan orang itu ada virus Covid-19,  musuh bersama semua manusia sejagad ini, tapi tanpa wujud.

Pasalnya, bila virus itu ada di tubuh si OTG, bisa menular ke orang lain, sedangkan si OTG tidak apa-apa karena fisiknya kuat.  Orang tua lebih rentan dengan virus itu,  sehingga selalu diminta agar jangan lagi beraktivitas di luar rumah.  Atau bila penting banget,  harus mengikuti  protokol kesehatan dari pemerintah.

Nah, cerita tentang OTG ini terjadi pada kakak tertua saya. Ia amat prihatin, karena ketika anak serta cucunya berkunjung ke tempat tinggalnya,  anaknya tidak masuk ke dalam rumah.

“Entah sudah bagaimana dunia ini. Masak ketika Dhani (putrinya) datang ke sini, mereka tidak masuk ke rumah.  Ia hanya berdiri di pintu pagar dan hanya bilang apa kabar Mak,” kata wanita berusia senja itu.

Mereka hanya saling sapa dua tiga kalimat, setelah itu Dhani pulang. Ia menceritakan hal ini padaku lewat telepon.

“Ia tidak mau masuk ke dalam rumah, atau tuan rumah yang meminta jangan masuk,” tanyaku.

“Anak saya yang di rumah tidak menyuruh jangan masuk dan anak saya yang datang juga tidak mau masuk rumah. Kami merasa jadi orang asing. Bukan sebagai ibu dan anak. Hebat kali korona ini ya,” kata kakakku.

Teman saya di Yogyakarta minggu lalu menuliskan hal sama. Putranya beserta cucu datang ke rumah, hanya berdiri di pintu pagar. Setelah saling sapa, si anak meninggalkannya.  “Karena usiaku sudah kepala enam, mereka faham aku amat rentan penyakit, sehingga mereka tidak mau masuk rumah,” kata teman itu. Ada rasa haru, apalagi ada foto mereka berhadapan jarak jauh disertakan di media sosial itu.

Di sisi lain

Ini cerita sisi lain dari yang tak terlihat dengan mata.

Orang amat takut dengan Korona. Sementara di dunia ini, banyak hal yang tidak kelihatan tetapi manusia tidak takut.

“Apa yang tak kelihatan dan tidak ditakuti manusia itu?” Ini

Ada setan, iblis, ada malaikat dengan berbagai tugasnya – termasuk mencatat hal baik dan buruk perbuatan manusia. Di atas semua itu, ada Allah SWT sang pecipta segala yang ada di alam ini dan memiliki rahasia (Sir) yang selalu berada di ujung jangkauan rokhani manusia.  Bahkan di seberang pemikiran manusia.

Tak dapat dibayangkan, seandainya Sang Pencipta menunjukkan visual surga dan neraka, atau bentuk malaikat pencabut nyawa. Orang pasti pontang-panting ketakutan. Bila melihat wujud surga, orang pasti tak pernahberbuat buruk, alias siang malam sujud agar kelak bisa masuk ke dalamnya.

Mempercayai hari akhir adalah salah satu rukun Islam, sehingga pemeluk keyakinan ini harus ikut percaya dengan hukum sebab-akibat antara dunia fana dan dunia akhirat.  Kebaikan dibalas kebaikan, keburukan diganjar dengan keburukan.

Ini semua membutuhkan semacam protokol pribadi untuk mendapatkan yang baik dan menghindarkan yang tidak baik, dan itu semua diperoleh melalui ideologi dan faham – yang mengajarkan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebaikan.

Si anak dan si ibu tadi yang hanya bertegur sama di pintu pagar, sudah melakukan protokol yang benar, dari sisi menjaga jarak dan menggunakan pengaman masker.   Tujuannya, agar tidak ada penularan virus seandainya ada pada tubuh yang datang atau pun yang berdiam di rumah.

Tapi manusia umumnya tidak takut dengan hukum sebab akibat (dunia fana dan dunia akhirat), karena manusia selalu tidak menghindahkan apa yang dilarang (agar tidak masuk neraka) dan apa yang diperintahkan (agar masuk surga).

Korona yang tidak kelihatan, dengan ayat atau ajakan tentang kebaikan agar kita “masuk” ke dalam dunia yang juga tidak (belum) kelihatan,  amat berbeda di hati dan pikiran manusia.

Manusia lebih takut terhadap Korona ketimbang penjara atau neraka.

oOo

Ciampea, 15052020.

 

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *