Nyokro Manggilingan


Ilustrasi - Nyokro Manggilingan. (pitutur.eu.org)

Alam ini merupakan suatu proses gerakan

Perjalanan waktu A sampai Z

Jaman batu sudah lewat

Perang gerilya kemerdekaan sudah usai

Menusia sudah ke bulan

Perang dingin sudah kandas

Amerika sudah menciptakan musuh baru

Memanfaatkan kebejatan Yahudi-Israel

Musuh utama yang banyak disebut-sebut

Dalam kitab suci

 

Dunia inimerupakan suatu proses

Peralihan dari nol sampai sembilan

Sudah berada di angka berapa kini

 

Dari jaman batu ke komputerisasi

Bahkan komputer dan robot

Sedang dirancang mampu berintelejensia

Untuk membantu batas pikir manusia

Untuk bermukim di angkasa

Sehingga suatu saat meninggalkan alam fana

Tidak lagi berarti meninggal dunia

 

Ketika saat itu tiba

Entah di abjad apa angka berapa

Manusia tak lagi kerap bertemu secara fisik

Hanya komunikasi di layar kaca

Alat bayar tinggal transfer angka-angka

Uang elektronik seperti sekarang sudah bermula

Bila nafsu syahwat naik ke dada atau kepala

Berbaring saja di meja dan penjet tombol

Nongol gambar nona-nona dan pria ganteng

 

Mereka menjajakan fisik secara maya

Tinggal pilih kemudian transfer

Angka-angka pembayarannya

Mesin fantasi itu bekerja

Untuk sebadan secara maya

Di gunakan pria dan wanita

Bila ingin memiliki keturunan pemerintah angkasa raya

Menjual mesin reproduksi

Anak di kloning hanya boleh satu saja

Tentu saja anak unggulan

 

Karena di angkasa

Tidak ada pengemis dan gelandangan

Saat itu pria dan wanita tak ada bedanya

Pengertian ayah-ibu sudah hilang

Makna perkawinan sudah melayang

Inilah masa emansipasi

Yang sudah ribuan tahun

Di dambakan kaum hawa

Ketika di dunia selalu meminta

Tidak ada diskriminasi

Melainkan persamaan hak

Dalam pelajaran sejarah di sekolah

Nama profesor Hawking selalu disebut-sebut

Karena ia pernah meramalkan

Permukiman di angkasa

Tapi saat itu, hikayat perang Bharatayuda

Dan ramalan Ronggowarsoto

Tertinggal di buku-buku tua di bumi

 

Setelah alam angkasa berjalan dalam proses

Ada perubahan bentuk fisik manusia

Mata melebar menembus kening

Karena kegunaannya semakin banyak

Di depan layar kaca

Pantat menebal dan datar

Dengan sebab yang sama

 

Kaki mengecil seperti tengkorak orang tua

Karena jarang berjalan,

Ke mana-mana tinggal

Penjet tombol

Mulut pun lama kelamaan terkatup

Karena jarang di gunakan

Berkata-kata

Lubang telinga mengecil,

Karena jarang mendengar suara

Bila ingin rileks di diskotik udara

Berkomunikasi pakai pikiran saja

Orang sudah tahu apa maksud kita

Pada masa di abjad dan angka

Entah apa dan berapa

Dan globalisasi tidak lagi

Hanya menembus batas antarbenua

Tapi sudah antartika

Lewat kemajuan cybernet yang luar biasa

Komunikasi layar kaca

Dapat dengan makhluk Mars, Yupiter, Venus, Plato,

Dan lainnya,

Jadi biasa saja

 

Ketika alam berada pada abjad

Dan angka masa ini

Istilah korupsi sudah tidak ada

Negara Amerika dan Indonesia pun

Entah sudah kemana

Bentuk fisik dan kulit hampir sama

 

Ketika alam dunia berada pada abjad dan angka ini

Entah bagaimana memilih orang pemerintah angkasa

Tapi mereka bisa memantau

Siapa saja dimana saja

Mirip novel George Orwell itu

Seorang ahli tirakat tua dari Jakarta

Yang bermukim di angkasa

Suatu hari ingat matak aji melakukan arogo sukmo

Raganya memilah diri

Dan satu turun ke bumi

Berdiri di Monas yang sudah tidak ada emas nya

Ia melihat ada satu dua orang

Berjalan tergesa-gesa

Entah orang entah apa

Ia khawatir mendatanginya

Karena bentuk fisik sudah berbeda

Dan mulut terkunci

Apalagi ia dalam keadaan arogo sukmo

 

Ternyata masih ada kehidupan, pikirnya

Semak dan pohon-pohon tumbuh liar di sela gedung tua

Oank berduru memenuhi hamparan seputar Monas

“Jakarta sudah kandas,” di benaknya

Habis di hisap penghuninya yang sudah entah dimana

“untung aku sudah di angkasa tapi tak satupun

kukenal di sana”

Ia teringat

Ketika hukum dan korupsi begitu semana-mena

Di dalam gedung-gedung itu

“mampus mereka sekarang, entah berada di alam mana.”

Ahli batin itu melayang ke Istana Merdeka

Tak ada siapa-siapa

Separuh bangunannya terendam air

Ia melangkah ke Thamrin

Sudah berubah jadi kali berair keruh

Air menggenangi gedung-gedung tua

Sudah sampai lantai tiga

Ia terbang ke Senayan

Sudah penuh pohon merambat kemana-mana

Stadion gelora Bung Karno kelelep

Sedangkan Semanggi

Sudah seperti  goa berlumut dan Polda rawa-rawa

 

“Oh jaman kapan ini,” sungutnya,”Kok aku masih ada”

“Jangan-jangan aku diawetkan mereka karena langka”

Tiba-tiba chip di dalam kepalanya

Berdengung keras

Pertanda ada kontak serius dengan pemerintah angkasa

Ia tersentak dan raga di kamarnya bergerak

“Sayang, padahal aku ingin melihat bagaimana Amerika,

Eropa, Afghanistan, dan kampung kelahiranku.”

 

Dua orang masuk kerumahnya

Dan siap menggotongnya

Ternyata ia di sangka mati

Dan sudah di jemput mesin jenazah

Ia diselidiki di pusat pemerintahan

ada tanda ia sudah mati

“ternyata tarekat arogo sukmoku masih kerja”

“aku ingin kembali ke dunia tapi aku sendiri saja di sana”

Ia di bawa ke lab dan robot-robot mengevaluasi

Fisik dan otaknya

Tak di temukan apa-apa,

Chip di kepalanya di tambah untuk menguasai syaraf

Ia jadi termangu setiap hari

Dalam lab bersama robot-robot

 

Ketika alam dunia ini berada pada abjad dan angka

Entah apa berapa

Inilah bilangan Nyokro Manggilingan

Dari nol menuju sembilan dan kembali ke nol

Dari A menapak Z dan kembali ke A

Tapi ini semua adalah titik-titik yang menyatu

Dalam garis berproses

Ketika itu entah di mana agama apalagi demokrasi

Yang di sebarkan Amerika

Tapi ini sudah di siratsuratkan agama

Karena semua berproses

Termasuk hijrah Nabi Muhammad SAW

Ke Sidratulmuntaha

Dari satu lapis langit ke langit lainnya

Alam angkasa yang di ciptakan Yang Maha Kuasa

“Jelajahilah angkasa luas bila engka mampu,” firmanNya

Allahu Akbar. Maha Besar Engkau

 

Dengan segala ciptaanMu

Yang tak habis-habisnya kami rasakan

Permukiman angkasa itu pun karena akal, pikir,

Dan ilmu pengetahuan

Seperti Kau meminta agar digunakan

 

Ketika alam dunia ini berada pada abjad dan angka

Entah apa berapa

Inilah bilangan Nyokro Manggilingan

Yang entah di abjad dan angka apa berapa

Atau sudah berulang berapa kali dari nol

Allah Yang Maha Pencipta yang mengetahuinya.

***

Jakarta, 2002 – 2012 (update 2020)

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *