Ilustrasi - Tangan kecil dan shalat. (aliransket.blogspot.com)
Hari ketiga Ramadan 1441 H
Aku ingin memegang dua tangan mungil itu
Mungil sekali dan setengah mungil
Yang satu mengikuti setengah dari tarawihku
Kemudian dilipatnya sajadah seperti malam sebelumnya
Bila kutanya, ia menjawab “lelah Tok”
Tapi ia terkadang tetap duduk hingga selesai witirku
Karena ia selalu ingin tidur di sampingku
Si tangan mungil satunya sudah lelap
Ia masih mungil sekali
Malam ini aku terkenang suasana itu
Tempat jauh dari solatku malam ini
Tapi kini tak jauh kami terpisah
Korona itu membuat kami jauh
Jauh, aku tak bisa memegang jemari mungil itu
Aku memegang dan menjamah tangan-tangan itu
di Ramadan 1440 H.
Hari ketiga Ramadan 1441 H
Begitu lengang malam ini, tapi ada suara kodok bersahutan
Ayat suci di kejauhan, nada mendayu dibawa semilir angin
Cuaca aneh di sini masih terjadi,
siang panas sekali dan petang hingga malam hujan lebat
Hampir setiap hari
Tahun lalu aku kedinginan
terus menerus sepanjang Ramadan
terkadang Ia minta dinyalakan pemanas
ya, aku terbayang semua
malam ini mataku terasa panas
tangan-tangan kecil itu
dan alam memesona berbingkai jendela
selalu membuatku tersentuh
menorehkan kata cinta
kuberi judul menjelang cinta
entah sudah berapa bait
sayang, sambutlah dekapku.
Kau semua – enam belahan jiwa turunanku,
ada dalam dadaku.
oOo
Ciampea, 26042020