Penarik bajaj – Aku tak mau rame dengan si tato itu


Ilustrasi - Penarik bajaj.

Penarik bajaj yang masih muda itu berceloteh sepanjang jalan, Ada yang menarik dari celotehnya ketika saya naikk bahahnya awal Februari 2024, yaitu kesadarannya tentang masalah ada dan tiada dari Allah SWT.

Ia bertutur, ia beberapa kali bertemu dengan sesama penarik bajaj, tapi di antaranya bukannya merasa berteman senasib sepenanggungan, melainkan mengajak perang karena merasa tersaingi.

“Jangan harap bisa parkir di kawasan sini. Kita hanya bisa mengantar penumpang. Kalau kita tidak langsung beranjak, bakalan terjadi keramaian,” ujar penarik bajaj yang mengaku tamatan sekolah menengan atas di kampungnya di salah satu desa di Tegal.

“Kalau tidak ingat keluarga dan anak saya yang masih bayi, pasti dia saya lawan dan berantem juga saya berani,” kata pemuda bernama Hadi itu.

Dalam ceritanya, suatu hari ia mengantar tamu ke depan pasar itu, kemudian ia parkir untuk mengusir lelah. Eee, seorang penarik bajaj penuh tato di lengannya, mendatangi dan memintanya pergi.

“Tunggu mas saya masih lelah,” kata saya dan ia malah memukul bajaj saya dan langsung mengjak berantem. Kalo saya layani, pasti rame dan masalahnya bisa berlarut-larut dan akan mengganggu saya dalam mencari rezeki,: kata Hadi.

“Saya sadar, ini masalah rezeki. Rezeki itu sudah ditentukan Allah, kita berusaha mencari dan berdoa dan Allah yang menentukan dan memberinya,” kata anak muda itu.

:asijan isteri dan anak saya bila saya ngoyo. Si tato itu merupakan ujian bagi saya, Saya sadar itu Pak,” katanya.

Ketika uang negara trilyunan rupiah dikorupsi para oknum yang tak kenal rasa puas dan pasti tidak mengindahkan dosa, seorang penarik bajaj memiliki kesadaran besar bahwa rezekisetiap orang sudah dibagi dan ditentukan Allah SWT. Semoga rezekinya tuturn dan ia bahagia bersama isteri dan keluarganya.,aamiin. Homo homini lupus..manusia itu seperti serigala satu sama lainnya.. (999)

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *